Subscribe For Free Updates!

We'll not spam mate! We promise.

Kamis, 18 Juni 2015

Shaum (Puasa)


Saum (bahasa Arab: صوم, transliterasi: Shuwam) adalah menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari, dengan syarat tertentu, untuk meningkatkan ketakwaan seorang muslim. Berpuasa (saum) merupakan salah satu dari lima Rukun Islam. Saum secara bahasa artinya menahan atau mencegah.

A.Jenis

Shaum dibagi menjadi dua hukum, wajib dan sunnah (dianjurkan). Berikut penjelasan lebih rincinya:

1.Shaum wajib

Shaum yang hukumnya wajib adalah saum yang harus dikerjakan dan akan mendapatkan pahala, kemudian jika tidak dikerjakan akan mendapatkan dosa. Saum-saum wajib adalah sebagai berikut:

I.Saum Ramadan,
II.Saum karena nadzar,
III.Saum kifarat atau denda.

2.Saum sunnah

Saum yang hukumnya sunnah adalah saum yang jika dikerjakan mendapatkan pahala dan jika tidak dikerjakan tidak mendapatkan dosa. Saum-saum sunnah adalah sebagai berikut:

I.Saum 6 hari di bulan Syawal selain hari raya Idul Fitri,
II.Saum Arafah pada tanggal 9 Dzulhijah bagi orang-orang yang tidak menunaikan ibadah haji,
III.Saum Tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijah bagi orang-orang yang tidak menunaikan ibadah haji,
IV.Saum Senin dan Kamis,
V.Saum Daud (sehari puasa, sehari tidak), bertujuan untuk meneladani puasanya Nabi Daud,
VI.Saum 'Asyura (pada bulan muharram), dilakukan pada tanggal 10,
VII.Saum 3 hari pada pertengahan bulan (menurut kalender islam)(Yaumul Bidh), tanggal 13, 14, dan 15,
VIII.Saum Sya'ban (Nisfu Sya'ban) pada awal pertengahan bulan Sya'ban,
IX.Saum bulan Haram (Asyhurul Hurum) yaitu bulan Dzulkaidah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab.

3.Syarat dan rukun shaum

Dalam menjalankan saum ini ada beberapa syarat wajib dan syarat syah yang harus diperhatikan menurut syariat Islam.

A.Syarat wajib saum

I.Beragama Islam,
II.Berakal sehat,
III.Baligh (sudah cukup umur),
IV.Mampu melaksanakannya.

B.Syarat sah saum

I.Islam (tidak murtad),
II.Mummayiz (dapat membedakan yang baik dan yang buruk),
III.Suci dari haid dan nifas (khusus bagi wanita),
IV.Mengetahui waktu diterimanya puasa.

C.Rukun saum

I.Islam,
II.Niat,
III.Meninggalkan segala hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

4.Waktu haram dan makruh bershaum

Umat Islam diharamkan bersaum pada waktu-waktu berikut ini:

I.Hari raya Idul Fitri, yaitu pada (1 Syawal),
Tanggal 1 Syawwal telah ditetapkan sebagai hari raya sakral umat Islam. Hari itu adalah hari kemenangan yang harus dirayakan dengan bergembira. Karena itu syariat telah mengatur bahwa di hari itu tidak diperkenankan seseorang untuk bersaum sampai pada tingkat haram. Meski tidak ada yang bisa dimakan, paling tidak harus membatalkan saumnya atau tidak berniat untuk saum.
II.Hari raya Idul Adha, yaitu pada (10 Dzulhijjah),
Hal yang sama juga pada tanggal 10 Zulhijjah sebagai hari raya kedua bagi umat Islam. Hari itu diharamkan untuk bersaum dan umat Islam disunnahkan untuk menyembelih hewan Qurban dan membagikannya kepada fakir msikin dan kerabat serta keluarga. Agar semuanya bisa ikut merasakan kegembiraan dengan menyantap hewan qurban itu dan merayakan hari besar.
III.Hari-hari tasyrik, yaitu pada 11, 12, dan 13 Dzulhijjah,
IV.Hari syak, yaitu pada 30 Syaban,
V.Saum selamanya,
VI.Wanita saat sedang haid atau nifas,
VII.Saum sunnah bagi wanita tanpa izin suaminya.

Kemudian waktu makruh untuk bersaum adalah ketika saum dikhususkan pada hari Jumat, tanpa diselingi saum sebelumnya atau sesudahnya.

5.Hal-hal yang membatalkan shaum

Saum akan batal jika;

I.Masuknya benda (seperti nasi, air, asap rokok dan sebagainya) ke dalam rongga badan dengan disengaja,
II.Bersetubuh,
III.Muntah dengan disengaja,
IV.Keluar mani (istimna' ) dengan disengaja,
V.Haid (datang bulan) dan Nifas (melahirkan anak),
VI.Hilang akal (gila atau pingsan),
VII.Murtad (keluar dari agama Islam).

Dari kesemua pembatal shaum ada pengecualiannya, yaitu makan, minum dan bersetubuhnya orang yang sedang bershaum tidak akan batal ketika seseorang itu lupa bahwa ia sedang bersaum.

6.Orang yang boleh membatalkan shaum

Berikut ini adalah orang yang boleh membatalkan saum wajib (saum Ramadhan):

A.Wajib mengqadha

Orang-orang yang tersebut di bawah ini, boleh tidak bersaum, tetapi wajib mengganti saumnya di hari lain (qada), sebanyak hari yang ditinggalkan.

I.Orang yang sakit, yang ada harapan untuk sembuh,
II.Orang yang bepergian jauh (musafir) sedikitnya 89 km dari tempat tinggalnya,
III.Orang yang hamil, yang khawatir akan keadaannya atau bayi yang dikandungnya,
IV.Orang yang sedang menyusui anak, yang khawatir akan keadaannya atau anaknya,
V.Orang yang sedang haid (datang bulan), melahirkan anak dan nifas,
VI.Orang yang batal saumnya dengan suatu hal yang membatalkannya selain bersetubuh,

B.Wajib mengqadha dan wajib fidyah

Orang-orang di bawah ini tidak wajib qada (menggantikan saum di hari lain), tetapi wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan orang miskin setiap hari yang ia tidak bersaum, berupa bahan makanan pokok sebanyak 1 mud (576 gram),

I.Orang yang sakit yang tidak ada harapan akan sembuhnya,
II.Orang tua yang sangat lemah dan tidak kuat lagi bersaum.

C.Wajib mengqadha dan kifarat

Orang yang membatalkan saum wajibnya dengan bersetubuh, wajib melakukan kifarat dan qadha. Kifarat ialah memerdekakan hamba sahaya yang mukmin. Jika tidak ada hamba sahaya yang mukmin maka wajib bersaum dua bulan berturut-turut (selain qadha' menggantikan hari yang ditinggalkan), jika tidak bisa, wajib memberi makan 60 orang miskin, masing-masing sebanyak 1 mud (576 gram) berupa bahan makanan pokok.

7.Keutamaan dan hikmah shaum

A.Keutamaan

Ibadah saum Ramadhan yang diwajibkan Allah kepada setiap mukmin adalah ibadah yang ditujukan untuk menghamba kepada Allah seperti yang tertera dalam sebuah surah dalam al-Qur'an, yang berbunyi:

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu bersaum sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (Al-Baqarah 2:183)
Keutamaan saum menurut syariat Islam adalah, orang-orang yg bersaum akan melewati sebuah pintu surga yang bernama Rayyan,[8] dan keutamaan lainnya adalah Allah akan menjauhkan wajahnya dari api neraka, sejauh 70 tahun perjalanan.[9]

B.Hikmah

Hikmah dari ibadah saum itu sendiri adalah melatih manusia untuk sabar dalam menjalani hidup. Maksud dari sabar yang tertera dalam al-Quran adalah gigih dan ulet seperti yang dimaksud dalam Ali ‘Imran/3: 146. Di antara hikmah dan faedah saum selain untuk menjadi orang yang bertakwa adalah sebagai berikut:

I.Pendidikan/latihan rohani,
a.Mendidik jiwa agar dapat menguasai diri,
b.Mendidik nafsu agar tidak senantiasa dimanjakan dan dituruti,
c.Mendidik jiwa untuk dapat memegang amanat dengan sebaik-baiknya,
d.Mendidik kesabaran dan ketabahan.

II.Perbaikan pergaulan

Orang yang bersaum akan merasakan segala kesusahan fakir miskin yang banyak menderita kelaparan dan kekurangan. Dengan demikian akan timbul rasa suka menolong kepada orang-orang yang menderita.

III.Kesehatan

Ibadah shaum Ramadhan akan membawa faedah bagi kesehatan rohani dan jasmani jika pelaksanaannya sesuai dengan panduan yang telah ditetapkan, jika tidak maka hasilnya tidaklah seberapa, malah mungkin ibadah saum kita sia-sia saja.

Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (Al-A'Raaf 7:31)


8.Referensi

^ Hadis riwayat Umar bin Khattab, ia berkata: Bahwa dua hari ini hari yang dilarang rasulullah S.A.W untuk berpuasa, yaitu hari raya Idul Fitri setelah kalian berpuasa (Ramadan) dan hari raya makan (daging kurban) setelah kalian menunaikan ibadah haji. (Shahih Muslim No.1920)
^ Hadis riwayat Abu Said Khudhri, ia berkata: Aku pernah mendengar rasulullah S.A.W bersabda: Tidaklah patut berpuasa pada dua hari tertentu, yakni Hari Raya Idul Adha dan Hari Raya Idul Fitri setelah puasa Ramadan. (Shahih Muslim No.1922)
^ Hadis riwayat Jabir bin Abdullah: Dari Muhammad bin Abbad, ia berkata: Aku bertanya kepada Jabir bin Abdullah ketika sedang melakukan tawaf di Baitullah: Apakah Rasulullah S.A.W melarang puasa pada hari Jumat saja? Jabir menjawab: Ya, demi Tuhan Baitullah ini. (Shahih Muslim No.1928)
^ Hadis riwayat Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah S.A.W bersabda: Janganlah salah seorang di antara kalian berpuasa pada hari Jumat, kecuali ia berpuasa sehari sebelumnya atau (berniat puasa) hari sesudahnya. (Shahih Muslim No.1929)
^ Lihat surat Al Baqarah 2:187
^ Berdasarkan hadits, أَلَيْسَ إِذَا حَاضَتْ لَمْ تُصَلِّ وَلَمْ تَصُمْ “Bukankah jika wanita itu haid ia tidak shalat dan tidak puasa?” (HR. Bukhari no. 304 dan Muslim no. 79).
^ Hadis riwayat Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah S.A.W bersabda: Barang siapa lupa bahwa ia sedang berpuasa, sehingga ia makan atau minum, maka hendaklah ia meneruskan puasanya, karena sesungguhnya ia telah diberi makan dan minum oleh Allah. (Shahih Muslim No.1952)
^ Hadis riwayat Sahal bin Saad, ia berkata: Rasulullah S.A.W bersabda: Sesungguhnya di dalam surga itu terdapat pintu yang bernama Rayyan. Orang-orang yang berpuasa akan masuk lewat pintu itu pada hari kiamat. Tidak ada orang selain mereka yang masuk bersama mereka. Ditanyakan: Di mana orang-orang yang puasa? Kemudian mereka masuk lewat pintu tersebut dan ketika orang yang terakhir dari mereka sudah masuk, maka pintu itu ditutup kembali dan tidak ada orang yang akan masuk lewat pintu itu. (Shahih Muslim No.1947)
^ Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri, ia berkata: Rasulullah S.A.W bersabda: Tidaklah seorang hamba yang berpuasa satu hari di jalan Allah, kecuali Allah akan menjauhkan wajahnya dari api neraka sejauh jarak perjalanan 70 tahun. (Shahih Muslim No.1948)

Sumber Informasi:
Wikipedia

Thanks big to:
Wikipedia
Blogger

Ramadhan


Ramadan (bahasa Arab:رمضان; transliterasi: Ramadhan) adalah bulan kesembilan dalam penanggalan Hijriyah (sistem penanggalan agama Islam). Sepanjang bulan ini pemeluk agama Islam melakukan serangkaian aktivitas keagamaan termasuk di dalamnya berpuasa, salat tarawih, peringatan turunnya Alquran, mencari malam Laylatul Qadar, memperbanyak membaca Alquran dan kemudian mengakhirinya dengan membayar zakat fitrah dan rangkaian perayaan Idul Fitri.

Kekhususan bulan Ramadan ini bagi pemeluk agama Islam tergambar pada Alquran pada surah Al-Baqarah ayat 185 yang artinya:

"bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda. Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu..."
—(Al-Baqarah 2: 185)

A.Etimologi

Ramadan berasal dari akar kata ر م ﺿ , yang berarti panas yang menyengat. Bangsa Babylonia yang budayanya pernah sangat dominan di utara Jazirah Arab menggunakan luni-solar calendar (penghitungan tahun berdasarkan bulan dan matahari sekaligus). Bulan kesembilan selalu jatuh pada musim panas yang sangat menyengat. Sejak pagi hingga petang batu-batu gunung dan pasir gurun terpanggang oleh sengatan matahari musim panas yang waktu siangnya lebih panjang daripada waktu malamnya. Di malam hari panas di bebatuan dan pasir sedikir reda, tapi sebelum dingin betul sudah berjumpa dengan pagi hari. Demikian terjadi berulang-ulang, sehingga setelah beberapa pekan terjadi akumulasi panas yang menghanguskan. Hari-hari itu disebut bulan Ramadan, bulan dengan panas yang menghanguskan.

Setelah umat Islam mengembangkan kalender berbasis bulan, yang rata-rata 11 hari lebih pendek dari kalender berbasis matahari, bulan Ramadan tak lagi selalu bertepatan dengan musim panas. Orang lebih memahami 'panas'nya Ramadan secara metaphoric (kiasan). Karena di hari-hari Ramadan orang berpuasa, tenggorokan terasa panas karena kehausan. Atau, diharapkan dengan ibadah-ibadah Ramadan maka dosa-dosa terdahulu menjadi hangus terbakar dan seusai Ramadan orang yang berpuasa tak lagi berdosa. Wallahu `alam.

Dari akar kata tersebut kata Ramadan digunakan untuk mengindikasikan adanya sensasi panas saat seseorang kehausan. Pendapat lain mengatakan bahwa kata Ramadan digunakan karena pada bulan itu dosa-dosa dihapuskan oleh perbuatan baik sebagaimana matahari membakar tanah. Namun kata ramadan tidak dapat disamakan artinya dengan ramadan. Ramadan dalam bahasa arab artinya orang yang sakit mata mau buta. Lebih lanjut lagi hal itu dikiaskan dengan dimanfaatkannya momen Ramadan oleh para penganut Islam yang serius untuk mencairkan, menata ulang dan memperbaharui kekuatan fisik, spiritual dan tingkah lakunya, sebagaimana panas merepresentasikan sesuatu yang dapat mencairkan materi.[1]

B.Aktivitas keagamaan

Suasana berbuka puasa (iftar) bersama di masjid.

1.Puasa Ramadhan

Selama bulan Ramadan, penganut agama Islam akan berpuasa setiap hari sampai Idul Fitri tiba. Ied artinya Hari Raya. Fithri berasal dari kata fathara artinya 'memecah, mengakhiri". Ied al-Fithri artinya Hari Raya Mengakhiri Puasa (Ramadan).

Hari terakhir dari bulan Ramadan dirayakan dengan sukacita oleh seluruh muslim di dunia. Pada malam harinya (malam 1 Syawal), yang biasa disebut malam kemenangan, mereka akan mengumandangkan takbir bersama-sama. Di Indonesia sendiri ritual ini menjadi tontonan yang menarik karena biasanya para penduduk (yang beragama Islam) akan mengumandangkan takbir sambil berpawai keliling kota dan kampung, kadang-kadang dilengkapi dengan memukul beduk dan menyalakan kembang api.

Esoknya tanggal 1 Syawal, yang dirayakan sebagai hari raya Idul Fitri, baik laki-laki maupun perempuan muslim akan memadati masjid maupun lapangan tempat akan dilakukannya Salat Ied. Salat dilakukan dua raka'at kemudian akan diakhiri oleh dua khotbah mengenai Idul Fitri. Perayaan kemudian dilanjutkan dengan acara saling memberi ma'af di antara para muslim, dan sekaligus mengakhiri seluruh rangkaian aktivitas keagamaan khusus yang menyertai Ramadan.

2.Salat tarawih

Pada malam harinya, tepatnya setelah salat isya, Kaum Muslimin melanjutkan ibadahnya dengan melaksanakan salat tarawih. Salat khusus yang hanya dilakukan pada bulan Ramadan. Salat tarawih, walaupun dapat dilaksanakan dengan sendiri-sendiri, umumnya dilakukan secara berjama'ah di masjid-masjid. Terkadang sebelum pelaksanaan salat tarawih pada tempat-tempat tertentu, diadakan ceramah singkat untuk membekali para jama'ah dalam menunaikan ibadah pada bulan bersangkutan. Setelah melaksanakan sholat tarawih, biasanya langsung di lanjutkan dengan sholat witir sebanyak 3 rakaat.

3.Turunnya Alquran

Pada bulan ini di Indonesia, tepatnya pada tanggal 17 Ramadhan, (terdapat perbedaan pendapat para ulama mengenai tanggal pasti turunnya Alquran untuk pertama kalinya[2]) diperingati juga sebagai hari turunnya ayat Alquran (Nuzulul Quran) untuk pertama kalinya oleh sebagian muslim. Pada peristiwa tersebut surat Al-'Alaq ayat 1 sampai 5 diturunkan pada saat Nabi Muhammad SAW sedang berada di Gua Hira. Peringatan peristiwa ini biasanya dilakukan dengan acara ceramah di masjid-masjid. Tetapi peringatan ini di anggap bidah, karena Rasulullah tidak mengajarkan, Awal di peringati di Indonesia, ketika Presiden Soekarno mendapat saran dari Hamka untuk memperingati setiap Nuzulul Quran, karena bertepatan dengan tanggal Kemerdekaan Indonesia, sebagai rasa Syukur kemerdekaan Indonesia.

4.Lailatul Qadar

Lailatul Qadar (malam ketetapan), adalah satu malam yang khusus terjadi di bulan Ramadan. Malam ini dikatakan dalam Alquran pada surah Al-Qadr, lebih baik daripada seribu bulan. Saat pasti berlangsungnya malam ini tidak diketahui namun menurut beberapa riwayat, malam ini jatuh pada 10 malam terakhir pada bulan Ramadan, tepatnya pada salah satu malam ganjil yakni malam ke-21, 23, 25, 27 atau ke-29. Sebagian muslim biasanya berusaha tidak melewatkan malam ini dengan menjaga diri tetap terjaga pada malam-malam terakhir Ramadan sembari beribadah sepanjang malam.[3]

5.Umrah

Ibadah umrah jika dilakukan pada bulan ini mempunyai nilai dan pahala yang lebih bila dibandingkan dengan bulan yang lain. Dalam Hadis dikatakan "Umrah di bulan Ramadan sebanding dengan haji atau haji bersamaku." (HR: Bukhari dan Muslim).[4]

6.Zakat Fitrah

Zakat fitrah adalah zakat yang dikeluarkan khusus pada bulan Ramadan atau paling lambat sebelum selesainya salat Idul Fitri. Setiap individu muslim yang berkemampuan wajib membayar zakat jenis ini. Besarnya zakat fitrah yang harus dikeluarkan per individu adalah satu sha' makanan pokok di daerah bersangkutan. Jumlah ini bila dikonversikan kira-kira setara dengan 2,5 kilogram atau 3,5 liter beras. Penerima Zakat secara umum ditetapkan dalam 8 golongan (fakir, miskin, amil, muallaf, hamba sahaya, gharimin, fisabilillah, ibnu sabil) namun menurut beberapa ulama khusus untuk zakat fitrah mesti didahulukan kepada dua golongan pertama yakni fakir dan miskin. Pendapat ini disandarkan dengan alasan bahwa jumlah zakat yang sangat kecil sementara salah satu tujuannya dikeluarkannya zakat fitrah adalah agar para fakir dan miskin dapat ikut merayakan hari raya.

7.Idul Fitri

Akhir dari bulan Ramadan dirayakan dengan sukacita oleh seluruh muslim di seluruh dunia. Pada malam harinya (malam 1 Syawal), yang biasa disebut malam kemenangan, mereka akan mengumandangkan takbir bersama-sama. Di Indonesia sendiri ritual ini menjadi tontonan yang menarik karena biasanya para penduduk (yang beragama Islam) akan mengumandangkan takbir sambil berpawai keliling kota dan kampung, kadang-kadang dilengkapi dengan memukul beduk dan menyalakan kembang api.

Esoknya tanggal 1 Syawal, yang dirayakan sebagai hari raya Idul Fitri, baik laki-laki maupun perempuan muslim akan memadati masjid maupun lapangan tempat akan dilakukannya Salat Ied. Salat dilakukan dua raka'at kemudian akan diakhiri oleh dua khotbah mengenai Idul Fitri. Perayaan kemudian dilanjutkan dengan acara saling memberi maaf di antara para muslim, dan sekaligus mengakhiri seluruh rangkaian aktivitas keagamaan khusus yang menyertai Ramadan.

C.Penentuan awal Ramadan

Kalender Hijriyah didasarkan pada revolusi bulan mengelilingi bumi dan awal setiap bulan ditetapkan saat terjadinya hilal (bulan sabit). Metode penentuan saat terjadinya hilal yang digunakan saat ini adalah metode penglihatan dengan mata telanjang (dikenal dengan istilah rukyah) serta menggunakan metode perhitungan astronomi (dikenal dengan istilah hisab). Majelis Ulama Indonesia menggunakan kombinasi hisab dan rukyah untuk penentuan hilal. Nahdlatul Ulama (NU) serta Kementerian Agama RI selaku Pemerintah RI menggunakan metode rukyah sementara Muhammadiyah dan Persatuan Islam menggunakan hisab sebagai sandaran penentuan hilal.[5] Perbedaan metode ini menyebabkan adanya kemungkinan perbedaan hasil penetapan kapan awal dan berakhirnya Ramadan sebagaimana sempat terjadi pada tahun 1998 (1418 H).

D.Aspek ekonomi

Iftar di Masjid Sultan Ahmed di Istanbul, Turki

Bulan Ramadan di Indonesia dan negara dengan penduduk mayoritas Islam pada umumnya dapat dihubungkan dengan meningkatnya daya beli dan perilaku konsumtif masyarakat akan barang dan jasa. Di Indonesia sendiri hal ini terkait erat dengan kebiasaan pemerintah dan perusahaan swasta untuk memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada para pegawainya. Peningkatan ini terjadi di hampir semua sektor dari transportasi, makanan, minuman hingga kebutuhan rumah tangga. Sehingga tidak jarang tingkat inflasi pun mencapai titik tertinggi pada periode bulan ini.[6] Fenomena ini secara kasat mata terlihat dengan menjamurnya para pedagang musiman yang menjajakan berbagai komoditas mulai dari makanan hingga pakaian, di ruang-ruang publik terutama di pinggir jalanan. Di samping juga maraknya penyelenggaraan bazar baik yang disponsori oleh pemerintah, swasta, organisasi tertentu maupun swadaya masyarakat.

E.Lain-lain

Pada bulan ini pada sebagian daerah di Indonesia, berkembang kebiasaan jalan-jalan sembari menunggu waktu berbuka, di Bandung kebiasaan ini dikenal dengan nama Ngabuburit, di Indramayu dikenal dengan nama Luru Sore (Cari Sore), di (Cilegon) dikenal dengan istilah (Nyenyore) (Menunggu Sore). Biasanya saat ini juga dimanfaatkan untuk membeli makanan dan minuman untuk dipergunakan saat berbuka puasa.
Di Indonesia umumnya orang berbuka puasa dengan yang manis-manis, padahal hidangan yang mengadung gula tinggi justru akan mengakibatkan dampak yang buruk bagi kesehatan. Hal ini berasal dari kesimpulan yang tergesa-gesa atas sebuah hadis bahwa Rasulullah berbuka puasa dengan kurma. Karena kurma rasanya manis, maka muncul anggapan bahwa berbuka (disunahkan) dengan yang manis-manis. Pada akhirnya kesimpulan ini memunculkan budaya berbuka puasa yang keliru di tengah masyarakat.

F.Waktu berpuasa

Makin arah selatan makin berpuasa singkat, makin arah utara makin berpuasa lama/panjang.


NegaraLama berpuasa (jam)
Amerika Serikat15 3/4
Antarktika9
Arab Saudi14 1/2
Arktik22
Australia12
Britania Raya18
Indonesia13 1/2
Jepang15 1/2
Rusia20

Garis lintangLama puasa (jam)
022.54567.590
Utara1416182022
Selatan14121086

G.Peristiwa penting yang terjadi pada bulan Ramadan

Perang Badar: 17 Ramadan 2 AH - Adalah pertempuran pertama yang dilakukan kaum Muslim setelah mereka bermigrasi (hijrah) ke Madinah melawan kaum Quraisy dari Mekkah. Pertempuran berakhir dengan kemenangan pihak Muslim yang berkekuatan 313 orang melawan sekitar 1000 orang dari Mekkah.
Pembunuhan atas Ali bin Abi Thalib: 21 Ramadan 40 H: Khulafaur Rasyidin keempat dan terakhir, dibunuh oleh seorang Khawarij yang bernama Abdurrahman bin Muljam. Ia meninggal pada tanggal 23 Ramadan tahun itu juga. Kematiannya menandai berakhirnya sistem kekhalifahan Islam, dan kemudian dimulai dengan sistem dinasti.

Sumber Informasi:
Wikipedia

Thanks big to:
Wikipedia
Blogger

Sabtu, 14 Februari 2015

Ada apa dengan Valentine Days?


Pada tanggal 14 Februari identik dengan suatu perayaan yang dianggap sebagai “ Hari Kasih Sayang “ oleh kebanyakan kaum muda tanpa adanya dasar dan tanpa mengetahui asal mulanya.

Padahal, tidak ada kejelasan asal mula terbentuknya hari yang “katanya” kasih sayang tersebut. Beberapa sejarah mengatakan bahwa pada tanggal tersebut merupakan hari dimana dihubungkan dengan hari raya Santo Valentinus dengan cinta romantis adalah pada abad ke-14 di Inggris dan Perancis, di mana dipercayai bahwa 14 Februari adalah hari ketika burung mencari pasangan untuk kawin.

Pada jaman itu bagi para pencinta (baca : pezinah) sudah lazim untuk bertukaran catatan pada hari valentine dan memanggil pasangan Valentine mereka.

Ada yang mengatakan bahwa pada tanggal tersebut merupakan hari kematian Santo Valentino yang bunuh diri setelah berzinah. Naudzubillah, dimana letak kasih sayangnya?

Catatan lain mengatakan, Valentine yaitu nama seseorang paderi, Pedro St. Valentino. Tanggal 14 Februari 1492 yaitu hari kejatuhan Kerajaan Islam Spanyol. Jadi, rubuhnya kerajaan Islam di Spanyol dirayakan juga sebagai Hari Valentine. Pantaskah dirayakan umat Islam?

Masih banyak lagi sejarah mengenai valentine days namun kejelasannya tidak ada sama sekali. Untuk apa merayakan yang bukan untuk kita rayakan?

Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,




“Barang siapa yang mengikuti/ meniru-niru suatu kaum maka ia bagian dari mereka (sama dengan mereka).” [Hadits No. 4031 Di riwayatkan oleh Abu Dawud dari Ibnu Umar]

Kini setiap tanggal 14 Februari orang di berbagai belahan dunia merayakannya sebagai hari kasih sayang. Orang-orang yang merayakan hari itu memperingati kematian  Santo Valentinus dan memperingati rubuhnya kerajaan Islam di Spanyol.

Pada hari valentine pula banyak sekali perzinahan terjadi dimana mana bahkan kaum muda muslim yang merupakan harapan masa depan malah banyak terjerumus ke dalamnya.

Allah Subhanahu wa ta'ala  berfirman,


Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. (Qs Al israa : 32).


Rabu, 06 November 2013

Kematian, Kalian Ingat??





Assalamu'alaikum Wr Wb..

Sebenarnya saya tak pandai berbicara mengenai hal ini. Namun ini perlu dibahas dikarenakan pentingnya diri kita untuk sekedar mengingat yang namanya kematian. Seharusnya yang cerita tentang Kematian itu orang yang udah mati. Iya atuh, mereka lebih tahu dikarenakan mereka sudah merasakan terlebih dahulu yang namanya Proses Kematian. Untungnya kita punya Qur'an. Qur'an memberikan Bocoran kepada kita tentang semua hal termasuk didalamnya tentang Kematian. Mari kita bahas sama-sama.

Mati itu adalah Indah, dimana letak Indahnya??

Padahal ada yang bilang mati itu seperti Ribuan tebasan Pedang.. Dimana letak keindahannnya??
Jikalau kita hidup sehari-hari disaat kita susah ada orang yang mau menolong kita membantu setiap kesusahan kita. Disaat kita butuh makan ada yang menolong kita, disaat kita butuh pakean alat-alat sekolah ada aja yang ditolong dari dia. Suatu ketika ada orang yang berkata. Maukah engkau bertemu dengan seseorang yang selalu membantu engkau?? Ya ya ya mau mau saya mau ketemu ama dia. disaat saya susah ada aja yang ditolong dari dia. Alloh SWT menjadi Penolong bagi kita. Kita dihidupkannya lalu diberikannya Rizki dan Kenikmatan setiap saat oleh Alloh SWT. Rosul mengabarakan maukah Engkau bertemu dengan Dzat yang selalu menolong Engkau?? Jawaban kita tentuny mau. Jikalau mau tentunya kita harus Mati dulu.

Seperti yang saya katakan sebelumnya, bahwa saya tak pandai berbicara mengenai Kematian ini. Namun untungnya kita punya Qur'an. Qur'an memberikan bocoran-bocoran mengenai Kehidupan. Banyak yang tersirat dan tersurat Ilmu Alloh SWT itu, baik yang tertulis maupun tidak. Berbicara kematian sudah pasti akan menimpa setiap makhluk, firman Alloh SWT yang bunyinya:



 إِنَّكَ مَيِّتٌ وَإِنَّهُمْ مَيِّتُونَ

“Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula)”. (Surat Az Zumar: 30).




Tuh kan kita semua bakalan mati, dimanapun kita bersembunyi kalo udah waktunya mati mah pasti kita mati, Alloh SWT berfirman:



أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ

“Di mana pun kalian berada, kematian akan mendapatkan kalian, kendatipun kalian berada di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh”. (Surat An Nisa’: 78)




Dan  kematian merupakan awal dari salah satu Kehidupan kita di Akherat dan merupakan Akhir dari Kehidupan kita didunia. Jikalau diri kita matinya baik niscaya baik pula kesananya. Namun jikalau diri kita matinya buruk dan sia-sia niscaya kesananya juga akan buruk. Makanya Rosul SAW mengingatkan diri kita agar senantiasa memperbanyak mengingat Kematian. Rosul yang Dijamin Syurganya yang tak mungkin disentuh Neraka yang sudah pastinya matinya itu Indah saja masih mengingat Kematian. Kurang Lebih Rosul mengingat Kematian itu sebanyak 20x. Nah kita apa yang diinget?? Bukan besok mati yang kita ingat. Besok idup besok idup besok idup perut idup mata idup ini idup itu semuuuaa minta idup.


أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ يَعْنِي الْمَوْتَ

“Perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan-kenikmatan”, yakni kematian.  (Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Imam Nasaa’i, Imam Ibnu Majah dan Imam Ahmad di dalam Musnad-nya. Imam Tirmidzi mengatakan, “Ini hadits hasan gharib”).


Jadi kalo kita udah mati mah baru tau tah arti bersyukur kepada Alloh SWT. Kenikmatan-Kenikmatan didunia yang senantiasa kita lakukan namun tak ada Syukur kepada Alloh SWT harus terputus oleh Kematian. Manusia idup itu kaya Anak Kecil yang diberi mainan. Kalo mainannya diambil marahlah diri kita. Sama halnya ketika diri kita dititipkan Anak, Harta, Istri kita anggap sebagai mainan. Ketika itu semua hilang dari kita marahlah kita kepada yang mengambil kan?? Padahal itu semua cuma apa?? Cuma titipan belaka yang Punya nya ngambil ko kita ga terima??

Bicara kematian, nanti akan dilewati yang namanya Malam Pertama di Alam Kubur. Istri menangis kesepian, anak-anak kesepian tak ada lagi ayah yang biasa dihormati dicium tangannya sekarang tak lagi ada. Tentunya kita hidup didunia diharuskan untuk dapat bermanfaat bagi orang lain,yang ketika diri kita mati Kebaikan kita lah yang menjadi Topik Pembicaraan orang-orang dan senantiasa dikenang sosok kita. Tapi kalo Keburukan saja yang kita perbuat, sungguh diri kira orang-orang merugi. Orang-orang justru akan senang dengan kepergian kita. Tak ada kenangan kebaikan yang harus mereka ingat. Buatlah ketika lahir kita menangis namun orang-orang disekitar kita merasa bahagia dengan kehadiran kita. Dan ketika kita wafat buatlah orang-orang menangisi kepergian kita namun kita tersenyum bahagia mereka mengingat ingat kebaikan kita semasa hidup.




خير الناس أنفعهم للناس
" Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.. " (HR. Ahmad, Thabrani, Daruqutni. Dishahihkan Al Albani dalam As-Silsilah As-Shahihah)


Mari kita persiapkan bekal kematian kita untuk Masa Depan Akherat yang Langgeng Selamanya. Jikalau ada kata tutur kalimat yang salah dan ada kesamaan mohon dimaafkan dan dimaklumi. Maklum, ilmu yang ditipkan Alloh SWT kan Spanyol alias Separo Nyolong dari para guru-guru kita semua. Sebagian pelajaran diatas jikalau ada Manfaat itu semua dari Alloh SWT yang merupkan sepenggalah Dakwah dari Ustadz Jefri Al-Buchori sang Ustadz Gaul.

Wassalamu'alaikum Wr Wb..


(By: Candra Pratama)

Minggu, 03 November 2013

Pacaran, Kalian Tahu mengenai itu??



Bismillahirrohmaanirrohiim..
Assalamu'alaikum Wr Wb..

Banyak mungkin yang sudah mengenal Istilah Pacaran dalam Kehidupannya. Bahkan banyak pula yang melakukan yang namanya Pacaran tersebut. Diriku yang bodoh ini akan sedikit mengulas mengenai Pacaran itu. Semoga dapat menjadi Pembelajaran buat kita semua. Aaminn. Ayo kita simak sama-sama.


Remaja sekarang ini sudah seperti merasa Tidak Hidup bila Tidak memiliki Seorang Pacar (Kata yang Pacaran).. Padahal kan seharusnya mereka itu Tidak Bisa Hidup Hanya Tanpa Alloh SWT semata bukan?? Mengenai Pacaran saya sendiri sudah Pernah Berkecimpung didunia Maksiat itu (Sugan Nyemplung kana Got eta bahasa).. Jujur saja, dia merupakan Cinta Pertamaku, dia juga Pacar Pertama sekaligus Pacar Terakhir buatku.. Ketika itu diriku tidaklah mengenal yang namanya Cinta-Cintaan, namun dia hadir dan mengubah segalanya (Curhat nie yee).. Ya sebenernya diriku dulu ngadepinnya biasa aja sich, tapi ko makin kesini makin kecium aja bua maksiatnya ampe dia juga bilang kita pacaran udah 1 Tahun Berapa bulan githu ya lupa (Alay Banget bahasa gua ya)..

Aneh tapi nyata, yang namanya Pacaran kala itu takut bener kalo lagi jalan berdua ama si doi.. Kaga tau ada Syetan yang buntuti apa karena Nyadar Alloh liatin.. Yang pasti dulu itu merasa banget seperti dijedoin ama Alloh biar ga pacaran lagi dan kembali ke Jalan yang Benar (Aamiin)..

Diriku juga bingung, kala itu benar-benar kaya orang ga waras, tahu pacaran merugikan begitu pun dia malah dilakukan.. Coba fikir dech, kalo kita tahu sesuatu itu buruk buat kita tapi kita lakuin juga kan kaya orang gila yang ada.. Oke nieh, sedikit kerugian mengenai Pacaran menurut saya yang bodoh ini:

1. Pacaran itu udah jelas-jelas mendekati Zina dan Dilarang Alloh SWT Sang Pencipta diri kita. Sebagaimana Firman-Nya dalam Qs. Al-Isro ayat 32:


وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk,” (QS. Al-Isra’: 32).

Mungkin orang-orang menganggap bahwa Zina itu cuma begituan aja (Begituan apa maksudnya Can?) ya begituan pokonya khusus dewasa aja. Padahal kan Zina itu dalam pacaran banyak Buanget tuh (saking banyaknya kali yee) yaa kira-kira ada Zina mata ketika kita Saling Lirik-lirikkan (Kaya di Film Indihe aje nieh) lalu ada Zina Tangan ketika bersentuhan, zina kaki ketika melangkah bersama menuju tempat-tempat gelap (Mati Lampu kali yee) bahkan Zina Mulut ketika dipake Ciuman padahal itu Enak (Nah Loch enak gimana??) Iya emang semuanya Enak kita lakuin ketika pacaran namun di Akerat rasain aja akibatnya bro. Kalo kita kaga nurut ama yang Bikin kita HIdup diri kita didunia ini mau nurut ama siapa lagi loe?? Ama Syetan dan Hawa Nafsu..

2. Pacaran juga tentunya menguras isi dompet kita, terutama sang cowok (Kita? Elo aja kali yang pacaran).. Fikirin dech, milih kita berikan Uang Jajan kita buat si doi namun menambah dosa kita apa memberikan Uang Jajan kita buat di Jalan Alloh SWT yang jelas-jelas buat tabungan kita di Akherat. Nih Alloh SWT yang Menciptakan diri kita berfirman:


مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.
(Qs.Al-Baqoroh ayat 261)

Tuh, menguntungkan banget kan bro kalo kita Investasi uang jajan kita buat di Jalan Alloh SWT.. Daripada buat yang lain. eits tunggu dulu, ade lagi nih Firman Alloh SWT, sebenernya sich masih banyak, salah satuny dal Surah Al-Baqoroh juga:


يَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ ۖ قُلْ مَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ

Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan". Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.
(Qs.Al-Baqoroh ayat 215)

Tuh kan, daripada buat si Pacar mending juga buat Ibu-bapakmu, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan yang jelas-jelas mereka itu lebih membutuhkan daripada pasanganmu.

3. Pacaran juga menguras Waktu Tenaga Fikiran kita loch ternyata. Ketika ada pertemuan atau Event acara pentingnya dia kita ngebela-belain waktu kita buat dia, ngabisin tenaga dan fikiran kita untuk menyambut event pentingnya. Padahal jelas-jelas hidup kita mending juga dilakuin buat yang manfaat. 'Ibadah misalnya, kaya yang gabakal mati aja kita. Kita bakalan mati dan Hidup Langgeng tahu di Akherat sana.


وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَلَلدَّارُ الآخِرَةُ خَيْرٌ لِّلَّذِينَ يَتَّقُونَ أَفَلاَ تَعْقِلُونَ

Artinya: "Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?" (Surah Al-An'Am ayat 32)

Tuh, percaya ga loe ama Kitab loe sendiri?? Yaqin gaa?? Dan waktu yang sangat berharga itu jangan dibuang-buang loch, buktinya Masa Lalumu yang Indah tak dapat kamu ulangi lagi kan, cuma sekali aja ga bisa terulang. Bahkan Alloh SWT saja Bersumpah atas Nama Waktu dalam AL-Qur'an. Karena begitu sangat pentingnya Nafsu bagi Kehidupan. Nih sabda Rosul mengenai Pentingnya Waktu alias Umur kita untuk dimanfaatkan yang artinya:

" Tidak ada sesuatu yang lebih berharga dari umur. Sedangkan umur manusia begitu pendek, tak lebih dari beberapa puluh tahun. Lalu kelak dia akan ditanya atas setiap detik waktu yang dilaluinya, dan apa yang ia lakukan di dalamnya. Rasulullah SAW bersabda, artinya : “tidak akan beranjak kedua telapak kaki hamba pada hari kiamat hingga ia ditanya tentang umurnya, untuk apa ia dihabiskan, tentang ilmunya, apa yang telah dia amalkan, tentang hartanya darimana ia dapat dan bagaimana ia membelanjakannya, dan tentang fisiknya, untuk apa dia pergunakan.” (HR. At-tirmidzi, hasan shahih)

Nah loch, semuanya bakalan diminta pertanggungjawaban kawan, jadi daripada kita Fokus buat Pacar kita Alloh SWT kita lupain. Maka kita termasuk Manusia-Manusia yang Merugi. Alloh SWT berfirman:


أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّما خَلَقْناكُمْ عَبَثاً وَ أَنَّكُمْ إِلَيْنا لا تُرْجَعُونَ

Artinya: “apakah kalian mengira bahwa kami menciptakan kalian untuk main-main dan bahwa kalian tidak akan dikembalikan kepada Kami ?” (Al Mukminun :115)

Jadi kesimpulannya, mari yo kita sadarkan diri kita yang sudah tidak pernah sadar-sadar selalu berbuat Dosa, Nista, dan Dusta.. Kita ada di Kehidupan ini punya misi penting bukan buat main-main apalgi main-main ama pacaran.. Kalo udah siap semuanya mah langsung saja ke orang tuanya minta Restu dan Nikah. kan lebih jentle tuh daripada anak orang dibawa kesana kemari ga puguh sembunyi-sembunyi kan ga enak juga..

Semoga dapat menjadi Manfaat buat kita semua.. Fii Barokah..

Wassalamu'alaikum Wr Wb..

(By: Candra Pratama)